ANALISIS
KONSUMEN II
TUGAS
MAKALAH
KOMUNIKASI PEMASARAN PERBANKAN
SYARIAH
DOSEN
: Dr. Sri Syahbanita / Handes, M.Kom
DISUSUN
OLEH :
YUNI
SUCIA
(11523199)
SEMESTER/KELAS 6C
JURUSAN PERBANKAN SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PONTIANAK
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamin, puji dan
syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Yang mana dengan Taufiq dan Hidayah
serta Inayah-Nya, saya dapat menyelesaikan makalah ANALISIS KONSUMEN 2 yang sederhana ini. Shalawat dan salam
senantiasa dilimpahkan Allah SWT., kepada Nabi Muhammad Saw, seluruh
keluarganya, para sahabat, tabi’in, dan tabi’it-tabi’in, serta para pengikut
setia Beliau hingga akhir zaman. Dan kami berterima kasih kepada Dosen Pengampu
Komunikasi Pemasaran Perbankan
Syariah Ibu Dr. Sri Syahbanita / Bapak Handes, M.Kom, karena telah memberikan
tugas ini kepada kami.
Makalah ini membahas tentang Analisis Konsumen 2 yang dirangkum
dari beberapa sumber, baik itu dari buku-buku analisis konsumen yang terdapat di Perpustakaan dan juga
dari jurnal. Dengan maksud
agar kita semua sebagai Mahasiswa/i untuk dapat memudahkan dalam mempelajari
dan mengetahui analisis
konsumen 2.
Kami menyadari bahwa makalah ini tidak
luput dari kekurangan, karena kesempurnaan hanyalah milik Allah semata. Oleh
karena itu, kami meminta maaf yang sebesar-besarnya.
Semoga dengan tersusunnya makalah ini,
bisa dijadikan sebagai pelajaran dan bermanfaat untuk kita semua, amin.
Pontianak, 18
Maret 2018
Penulis
DAFTAR ISI
Kata pengantar ................................................................................................................. i
DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii
BAB 1
PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A.
Latar Belakang..................................................................................................................
1
B.
Rumusan Masalah............................................................................................................ 2
C.
Tujuan Makalah............................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 3
A.
Definisi Perilaku Konsumen............................................................................................ 3
B.
Proses Pengambilan Keputusan Konsumen.................................................................. 5
C.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen............................................ 5
D.
Proses Internal Psikologi Konsumen.............................................................................. 9
E.
Alternatif Pendekatan dalam Mempelajari Perilaku Konsumen................................ 10
BAB III PENUTUP........................................................................................................... 12
1.
Kesimpulan........................................................................................................................ 12
2.
Saran.................................................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebutuhan primer manusia yang terdiri dari sandang, pangan
dan papan merupakan keharusan serta menjadi perhatian
penuh bagi pemerintah untuk memenuhinya dalam rangka menciptakan kesejahteraan
bagi kehidupan masyarakat. Upaya untuk memenuhi kebutuhan primer masyarakat
(sandang, pangan dan papan) dilakukan dengan menyediakan alat kebutuhan
dengan kuantitas yang cukup, kualitas yang terjamin dan harga yang terjangkau.
Pemenuhan kebutuhan perumahan yang dapat dijangkau oleh masyarakat
berpenghasilan menengah ke bawah dirasa sudah mendesak saat ini.
Karena rumah itu sendiri sangat dibutuhkan masyarakat untuk
kelangsungan hidupnya, baik secara individu maupun bersama keluarganya.
Sehingga menjadi kebijakan pemerintah dalam rangka memenuhi kebutuhan perumahan
dengan cara melakukan kerja sama dengan pihak swasta, dalam hal ini pemerintah
bertindak sebagai pembina dan pencipta iklim yang mendorong usaha pembangunan
perumahan nasional serta menggugah kesadaran masyarakat akan hakekat pemukiman
yang sehat.
Perilaku konsumen merupakan sebuah studi tentang proses
pengambilan keputusan pada individu, kelompok atau organisasi maupun masyarakat
luas untuk menggunakan atau tidak terhadap suatu produk (barang, jasa dan ide).
Proses pengambilan keputusan menjelaskan interaksi dinamis antara unsur-unsur
(elemen) kognitif, efektif dan konatif atau psikomotorik; yakni dengan pendekatan
satu arah (linier) maupun penetapan timbal balik (reciprocal deterministic).
B. Rumusan Masalah
1.
Bagaimana Definisi Perilaku Konsumen
?
2.
Bagaimana Proses Keputusan Pembelian
?
3.
Apa saja Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perilaku Konsumen ?
4.
Bagaimana Proses Internal Psikologi
Konsumen ?
5.
Bagaimana Alternatif Pendekatan
dalam Mempelajari Perilaku Konsumen ?
C. Tujuan
Makalah
1.
Untuk mengetahui Definisi Perilaku
Konsumen
2.
Untuk mengetahui Proses Keputusan
Pembelian
3.
Untuk mengetahui Apa saja
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
4.
Untuk mengetahui Bagaimana Proses
Internal Psikologi Konsumen
5.
Untuk mengetahui Bagaimana
Alternatif Pendekatan dalam Mempelajari Perilaku Konsumen
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Perilaku Konsumen
Perilaku konsumen merupakan proses
pengambilan konsumen dan aktifitas masing-masing individu yang dilakukan dalam
rangka evaluasi, mendapatkan, penggunaan, atau mengatur barang-barang dan jasa.
Lebih lanjut pengertian tersebut berkembang menjadi suatu pokok bahasan
tersendiri tentang bagaimana respon manusi dalam dunia komersil : bagaimana dan
mengapa orang membeli dan menggunakan produk (baik barang maupun jasa), bagaimana
mereka beraksi terhadap harga-harga, iklan, dan alat-alat promosi lainnya,
begitu juga mekanisme apa yang mendasari kegiatan yang mendorong atau
menghambat konsumsi.
Perilaku
konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang atau organisasi dalam mencari,
membeli, memakai, mengevaluasi, produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan
keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk
membuat keputusan pembelian. Atau definisi perilaku konsumen yang lainnya yaitu
proses dan aktifitas saat seseorang atau organisasi berhubungan dengan
pencarian, pemilihan, pembelian, pemakaian, dan pengevalusian produk atau jasa
demi memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Perilaku konsumen merupakan berbagai
hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian produk atau
jasa. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap diantaranya
tahap sebelum pembelian, pembelian, dan tahap setelah pembelian barang atau
jasa. Pada tahap sebelum pembelian konsumen biasanya melakukan pencarian informasi
mengenai produk dan jasa tersebut. Lalu pada tahap pembelian, konsumen
melakukan pembelian produk atau jasa. Dan pada tahap setelah pembelian,
konsumen akan melakukan konsumsi atau penggunaan produk, evaluasi kinerja
produk atau jasa tersebut, dan pada akhirnya akan membuang produk atau jasa
tersebut setelah digunakannya.
Berikut dibawah ini beberapa pengertian perilaku konsumen
menurut para ahli:
- Menurut Schiffman dan Kanuk [2000]:
adalah proses yang
dilalui oleh seseorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, &
bertindak pasca konsumsi produk, jasa maupun ide yang diharapkan bisa memenuhi
kebutuhannya.
- Lalu menurut, Schiffman & Kanuk:
Merupakan studi yang mengkaji bagaimana individu membuat
keputusan membelanjakan sumber daya yang tersedia & dimiliki (waktu, uang
& usaha) untuk mendapatkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi.
- Dan menurut, John C. Mowen & Michael Minor
perilaku konsumen
sebagai studi tentang unit pembelian (buying unit) & proses pertukaran yang
melibatkan perolehan, konsumsi berbagai produk, jasa & pengalaman serta
ide-ide.
B.
PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN OLEH KONSUMEN
Proses
Pengambilan Keputusan Membeli Sebelum membeli suatu produk atau jasa, umumnya
konsumen melakukan evaluasi untuk melakukan pemilihan produk atau jasa.
Evaluasi dan pemilihan yang digunakan akan menghasilkan suatu keputusan.
Pengambilan ke putusan sendiri merupakan sebuah proses yang terdiri dari
beberapa tahap, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi
alternatif sebelum pembelian, pembelian, konsumsi, dan evaluasi alternatif
sesudah pembelian (Engel,1995). Selanjutnya akan dijelaskan mengenai proses
pengambilan keputusan membeli yang meliputi pengertian proses pengambilan
keputusan membeli, tahap-tahap dalam proses pengambilan keputusan membeli,
tingkatan dalam proses pengambilan keputusan membeli serta faktor apa saja yang
mempengaruhi proses pengambilan keputusan membeli.
Pengertian
proses pengambilan keputusan membeli Engel (1995) mengatakan bahwa proses
pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan bijaksana
yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan.
Pengambilan
keputusan membeli merupakan keputusan konsumen tentang apa yang hendak dibeli,
berapa banyak yang akan dibeli, di mana akan dilakukan, kapan akan dilakukan
dan bagaimana pembelian akan dilakukan (Loudon & Bitta, 1993).
Berkowitz
(2002) juga mengemukakan bahwa proses keputusan pembelian merupakan tahap-tahap
yang dilalui pembeli dalam menentukan pilihan tentang produk dan jasa yang
hendak dibeli. Ahli lain menyatakan bahwa pengambilan keputusan konsumen adalah
proses pengintegrasian yang mengkombinasikan.
Pengetahuan
untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu
diantaranya (Setiadi, 2003).
Sementara
Schiffman-Kanuk (2007) mengatakan bahwa keputusan sebagai seleksi terhadap dua
pilihan alternatif atau lebih, dengan kata lain ketersediaan pilihan yang lebih
dari satu merupakan suatu keharusan dalam pengambilan keputusan.
Berdasarkan
uraian diatas, maka proses pengambilan keputusan membeli yang dipakai dalam
penelitian ini merujuk pada teori yang dikemukakan oleh Engel (1995) yakni
proses pengambilan keputusan membeli mengacu pada tindakan konsisten dan
bijaksana yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan. Selanjutnya akan dibahas
mengenai tahapan-tahapan dalam membeli.
Para
ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:
Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu: Sumber
pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan. Sumber komersial: iklan,
wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan. Sumber publik: media massa dan
organisasi penilai konsumen Sumber pengalaman penanganan, pemeriksaan dan
menggunakan produk
Evaluasi alternatif Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut
yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan
atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak
persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif
Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi,
para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang
dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian.
Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan
pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas
keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran
Perilaku pasca pembelian Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan
utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
C. Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Perilaku
pembelian konsumen sebenarnya di pengaruhi oleh faktor-faktor budaya, sosial,
pribadi, dan psikologis. Sedangkan faktor yang paling berpengaruh dan paling
luas dan paling dalam adalah faktor budaya.
Ø Faktor budaya
Budaya, sub-budaya,
dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku pembelian. Budaya merupakan
penentu keinginan dan perilaku pembentuk paling dasar. Anak-anak yang sedang
tumbuh mendapatkan seperangkat nilai, persepsi, preferensi, dan perilaku dari
keluarga dan lembaga-lembaga penting lainnya.
Masing-masing
budaya terdiri dari sejumlah sub-budaya yang lebih menampakkan identifikasi dan
sosialisasi khusus bagi para anggotanya. Sub-budaya mencakup kebangsaan, suku,
agama, ras, kelompok bagi para anggotanya. Ketika sub-budaya menjadi besar dan
cukup makmur, perusahaan akan sering merancang program pemasaran yang cermat
disana.
Ø Faktor
sosial
Selain faktor
budaya, perilaku konsumen di pengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti
kelompok acuan, keluarga, peran, dan status sosial. Kelompok acuan terdiri dari
semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku orang tersebut.
Keluarga merupakan organisasi
pembelian konsumen yang paling penting dalam masyarakat dan para anggota keluarga
menjadi kelompok acuan primer yang paling berpengaruh.
Peran dan
status sosial seseorang menunjukkan kedudukan orang itu setiap kelompok sosial
yang ia tempati. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh
seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status.
Contoh,
seorang yang memiliki peran sebagai manajer dan status yang lebih tinggi dari
pegawai kantor, dimana ia juga memiliki banyak keluarga dan anak, tentu ia akan
tertarik dengan produk mobil dari Toyota, karena ada kesesuaian antara
kebutuhan dan keunggulan Toyota sebagai mobil keluarga ideal terbaik Indonesia,
ia bahkan juga bisa membeli pakaian mahal dan juga keluarganya, membeli rumah
besar untuk keluarganya dan lain-lain.
Ø Faktor
pribadi
Keputusan
membeli juga di pengaruhi oleh karakteristik pribadi. Karakteristik tersebut
meliputi usia dan tahap dalam siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi,
kepribadian dan konsep diri, juga nilai dan gaya hidup pembeli.
Ø Faktor
psikologi
Titik awal
untuk memahami perilaku konsumen adalah adanya rangsangan pemasaran luar
seperti ekonomi, teknologi, politik, budaya. Satu perangkat psikologi
berkombinasi dengan karakteristik konsumen tertentu untuk menghasilkan proses
keputusan dan keputusan pembelian. Tugas pemasar adalah memahami apa yang terjadi
dalam kesadaran konsumen antara datangnya rangsangan pemasaran luar dengan
keputusan pembelian akhir. Empat proses psikologis (motivasi, persepsi, ingatan
dan pembelajaran) secara fundamental, mempengaruhi tanggapan konsumen terhadap
rangsangan pemasaran.
D. Proses Internal
Psikologi Konsumen
Proses
psikologis dasar peran penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar
membuat keputusan pembelian mereka.Sebelum mengambil keputusan ada lima tahap
yang harus dilewati dalam proses keputusan pembelian oleh konsumen,
yaitu:
Pengenalan
Masalah, proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau
Kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal dan eksternal. Pemasar harus
harus mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu dengan
mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen sehingga mereka bisa
mengembangkan strategi pemasaran yang memicu minat konsumen.
Pencarian
Informasi, tingkat ini merupakan salah satu tingkat yang penting bagi seorang
konsumen dalam mengambil sebuah keputusan. Seorang konsumen harus melakukan
survei ke beberapa toko dan membandingkan beberapa merek agar benar-benar
mendapatkan sebuah produk yang berkualitas. Sumber informasi yang dapat
dijadikan acuan oleh konsumen diantaranya adalah pribadi (keluarga, teman,
tetangga, rekan), Komersial (iklan, situs web), Publik (media massa,
organisasi), Eksperimental (penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk).
Evaluasi
Alternatif, setelah mendapatkan informasi hal yang harus dilakukan oleh
konsumen adalah melakukan penilaian atau evaluasi terhadap sebuah produk.
Beberapa konsep dasar yang akan membantu konsumen untuk memhami proses evaluasi
adalah konsumen berusaha untuk memuaskan kebutuhan, mencari manfaat tertentu
dari solusi produk dan konsumen melihat sebuah produk sebagai sekelompok
atribut yang mampu menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan
kebutuhan. Keputusan pembelian, dalam tahap evaluasi konsumen membentuk
preferensi antarmerk dalam kumpulan pilihan, konsumen mungkin juga membentuk
maksud untuk membeli merk yang paling disukai. Untuk melakukan atau mengambil
sebuah keputusan konsumen dapat membentuk lima subkeputusan yaitu merek,
penyalur, kualitas, waktu, metode pembayaran.
Perilaku
Pasca Pembelian, setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik
dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau mendengar hal-hal yang
menyenagkan tentang merek lain dan waspada terhadap informasi yang mendukung
keputusannya. Komunikasi pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan evaluasi
memperkuat pilihan konsumen dan membantunya merasa nyaman tentang merek
tersebut. Oleh karena itu konsuemn harus mengamati keputusan pascapembelian,
tindakan pascapembelian, dan penggunaan produk pascapembelian.
Psikologi
konsumen adalah hubungan antara penciptaan suatu produk dan peluang
penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologis) yaitu
meliputi pemahaman tentang proses psikologi dalam diri konsumen sebagai
individu maupun kelompok, aspek-aspek psikologi yang dipertimbangkan dalam
strategi pemasaran/distribusi produk, riset pemasaran dalam konteks psikologi.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian.
Psikologi
konsumen atau di kenal dengan istilah perilaku konsumen menurut Munandar (2001)
adalah mempelajari secara luas perilaku manusia terhadap barang barang dan jasa
di mana manusia sebagai konsumennya. Misalnya menguraikan macam pilihan dan
alasan terhadap apa yang telah di pilih.
Bahkan
Sutisna (2002) mengatakan bahwa terdapat dua alasan mengapa psikologi untuk di
pelajari ? pertama, karena konsumen sebagai titik sentral perhatian pemasaran.
Kedua, karena ini menunjukan bahwa lebih banyak produk yang ditawarkan dari
pada permintaan.
Mempelajari
apa yang di inginkan dan di butuhkan oleh konsumen pada saat ini merupakan hal
sangat penting karena, memahami konsumen akan menuntun pemasar pada kebijakan
pemasaran yang tepat dan efisien. Dengan bidikan yang fokus, maka biaya yang di
keluarkan untuk promosi akan lebih murah dan tepat sasaran. Selain itu,
penawaran produk yang berlebih akan menyebabkan banyak produk yang tidak
terjual atau tidak di konsumsi oleh konsumen.
Para
ahli telah merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap, meliputi:
Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
Pengenalan masalah Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu. Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
Pencarian informasi Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk
mencari informasi yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu: Sumber
pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan. Sumber komersial: iklan,
wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan. Sumber publik: media massa dan
organisasi penilai konsumen Sumber pengalaman penanganan, pemeriksaan dan
menggunakan produk
Evaluasi alternatif Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut
yang relevan dan penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan
atas merek tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak
persepsi selektif, distorsi selektif dan ingatan selektif
Keputusan pembelian Dalam tahap evaluasi,
para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek yang ada di dalam kumpulan
pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak dapat diantisipasi yang
dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor penghambat pembelian.
Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat membuat lima sub-keputusan
pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan pemasok, keputusan kuantitas
keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran
Perilaku pasca pembelian Para pemasar harus memantau kepuasan pasca pembelian,
tindakan pasca pembelian dan pemakaian produk pasca pembelian, yang tujuan
utamanya adalah agar konsumen melakukan pembelian ulang.
Ada 2 ciri-ciri perilaku konsumen
yang bersifat rasional dan irrasional
Ciri-ciri perilaku
konsumen yang bersifat Rasional, diantaranya seperti:
- Koumen memilih barang yang berdasarkan dengan kebutuhannya.
- Barang yang dipilih oleh konsumen memberikan manfaat atau kegunaan yang optimal bagi konsumen.
- Konsumen memilih barang yang kualitasnya terjamin.
- Konsumen memilih barang yang harganya sesuai kemampuan atau daya belinya.
. Ciri-ciri perilaku konsumen yang bersifat
Irrasional, diantaranya seperti:
- Konsumen cepat tertarik dengan iklan ataupun promosi di media cetak maupun media elektronik.
- Konsumen memiliki barang-barang bermerek yang sudah terkenal atau dikenal luas.
- Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhannya, melainkan karena gengsi atau prestise.
E. Pendekatan Perilaku Konsumen
Dalam
tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi atas merek-merek dalam kumpulan
pilihan. Ada dua faktor yang berada di antara niat pembelian dan keputusan
pembelian. Dua faktor tesebut digambarkan Kotler dan Keller, (2008) sebagai
berikut:
Tahap
Antara Evaluasi Alternatif Dan Keputusan Pembelian Faktor pertama adalah sikap
orang lain. Sejauh mana sikap orang lain mengurangi alternatif yang disukai
oleh seseorang akan bergantung pada dua hal:
1)
intensitas sikap negatif orang lain terhadap alternatif yang disukai konsumen
2)
motivasi konsumen untuk menuruti orang lain. Faktor kedua adalah factor situasi
yang tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembeliannya.
Evaluasi alternative Keputusan pembelian Niat pembelian Sikap orang lain Faktor
situasi yang tidak terantisipasi.
ü Pendekatan
interpretif
a)
Pendekatan ini menggali secara mendalam perilaku konsumsi dan hal yang
mendasarinya.
b)
Studi dilakukan dengan melalui wawancara panjang dan focus group discussion
untuk:
v Memahami
apa makna sebuah produk dan jasa bagi konsumen
v Apa
yang dirasakan dan dialami konsumen ketika membeli dan menggunakannya.
ü Pendekatan
tradisional
a)
Pendekatan yang didasari pada teori dan metode dari ilmu psikologi kognitif,
sosial, dan behaviorial serta dari ilmu sosiologi.
b)
Studi dilakukan melalui eksperimen dan survei untuk:
v menguji
coba teori dan mencari pemahaman tentang bagaimana seorang konsumen memproses
informasi, membuat keputusan, serta pengaruh lingkungan sosial terhadap
perilaku konsumen
v mengembangkan
teori dan metode untuk menjelaskan perilaku dan pembuatan keputusan konsumen.
3.
Pendekatan sains marketing.
a)
Pendekatan yang didasari pada teori dan metode dari ilmu ekonomi dan
statistika.
b)
Pendekatan ini dilakukan dengan mengembangkan dan mengujicoba model matematika
berdasarkan hirarki kebutuhan manusia. Menurut Abraham Maslow untuk:
v memprediksi
pengaruh strategi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi, yang dikenal
dengan sebutan moving rate analysis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi perilaku konsumen menurut Schiffman dan Kanuk
(2008:6): Perilaku konsumen menggambarkan cara individu mengambil keputusan
untuk memanfaatkan sumber daya mereka yang tersedia (waktu, uang, usaha) guna
membeli barang-barang yang berhubungan dengan konsumsi. Keputusan membeli atau
mengkonsumsi suatu produk dengan merk tertentu akan diawali oleh langkah-langkah
sebagai berikut : Pengenalan kebutuhan, Pencarian informasi, Evaluasi
Alternatif, Tindakan pembelian, Pasca Konsumsi. Keputusan pembelian berlangsung
dalam diri individu konsumen meliputi adanya kebutuhan, pencarian informasi,
evaluasi alternatif yang menghasilkan output pembelian. Berdasarkan hal
tersebut, keputusan pembelian dipengaruhi oleh faktor-faktor dari dalam maupun
dari luar konsumen dimana belum mencapai pembelian.
Faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen menurut Kotler (2008:25) terdiri dari: Faktor
Kebudayaan, Faktor Sosial, Faktor Pribadi, Faktor Psikologis. Pilihan pembelian
seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologi utama yaitu motivasi,
persepsi, pembelajaran, serta keyakinan dan pendirian.
Pilihan
pembelian seseorang dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu
motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan, dan sikap (Kotler dan Amstrong,
2008:172). Empat faktor psikologis tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Motivasi, Persepsi, Pembelajaran, Keyakinan,
Sikap.
Evaluasi
alternative Keputusan pembelian Niat pembelian Sikap orang lain Faktor situasi
yang tidak terantisipasi. Pendekatan interpretif, Pendekatan tradisional, Pendekatan sains marketing.
B.
Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saya mengharapkan kepada
semua pihak untuk memberikan kritik dan saran yang membangun demi tercapainya
makalah yang lebih baik di masa mendatang. Terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Rini
dwiastuti, dkk.2012.Ilmu Perilaku Konsumen. Universitas Brawijaya Press (UB
Press):Malang hal ii
Nugroho,
Adi.2002.Perilaku Konsumen.Studia Press:Jakarta
http://www.pengertianku.net/2015/03/pengertian-perilaku-konsumen-dan-menurut-para-ahli-lengkap.html Pada tanggal 18 Maret 2018 pukul 08:27 WIB
Ma’ruf Jasman J 2005, Riset Perilaku
Konsumen : Nilai Membeli Melalui Internet,Program Magister Manajemen Program
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.
http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=96:adni-4410-psikologi-industri&Itemid=74&catid=29:fisip pada tanggal 20
Maret 2018 pukul 16:25 WIB
widodo.staff.uns.ac.id/files/2012/10/PERT_4_PERILAKU_KONSUMEN2.pptx
pada tanggal 20 Maret 2018 pukul 17:02 WIB